UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
MAKALAH SOFTSKILL
KELOMPOK 3
Anggota Kelompok : 1. Bagus
Astradi W / 11115249
2. Taufik
Akbar / 16115822
3. Dira Nanda
Ulvi /1B117815
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018
TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN
ACL(Audit Command Language)
Perkembangan
yang pesat profesi internal audit merefleksikan bahwa betapa pentingnya
pemeriksaan ( auditor) internal pada team manajemen. Hal ini dapat terlihat
dari banyaknya auditor yang dipekerjakan pada suatu perusahaan yang akan
mengevaluasi performasi manajemen dan memberikan pendapat yang independent
terhadap suatu situasi keuangan.
Pemeriksaan
adalah proses yang sistematis dan memiliki objektif yang ditujukan adalah untuk
mendapatkan dan mengevaluasi bukti –bukti yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi
untuk menyakinkan hubungannya dengan hasil yang diinginkan.
Ada tiga unsur pokok pekerjaan pemeriksaan
adalah pemeriksaan keuangan, pemeriksaan sistem informasi, dan pemeriksaan
operasional.
Proses pemeriksaan acl melibatkan empat tahap
yaitu:
- perencanaan
- pengumpulan bukti-bukti
- pemeriksaan
- evaluasi bukti-bukti dan
melaporkan hasil
Jika hasil pemeriksaan dan evaluasi sudah
dilakukan maka pemeriksaan membuat kesimpulan dan rekomendasi untuk
dikomunikasikan kepada manajemen.alat yang biasa digunakan untuk pelaporan ini
adalah laporan tertulis yang memberikan penjelasan mengenai hasil
temuan,kesimpulan dan rekomendasi dengan referensi atau bukti-bukti pendukung
laporan.
Adapun tujuan dari pemeriksaan sistem
informasi yaitu untuk mereview dan mengevaluasi pengawasan internal yang
digunakan untuk menjaga keamanan dan memeriksa tingkat kepercayaan sistem
informasi serta mereview operasional sistem aplikasi.
Jika menjalankan pemeriksaan sistem informasi
secara komplit, pemeriksaanharus berusaha untuk memenuhi setiap objektif
sebagai berikut :
- Untuk menemukan bahwa sistem
keamanan yang ada berfungsi dengan baik untuk memperoleh
peralatan,program,file data,dari pemakaian,perubahan oleh yang tidak
berhak.
- untuk menemukan bahwa desain dan
implementasi program aplikasi sesuai dengan spesifikasi dan otorisasi
manajemen.
- untuk menemukan bahwa semua
modifikasi program aplikasi memiliki otorisasi dan persetujuan manajemen.
- untuk menemukan bahwa akurasi dan
integritas proses transaks, file, laporan dan record-record lainnya.
BUKTI AUDIT SI
·
Dasar setiap proses audit adalah bukti-bukti
audit yang di kumpulkan dan di evaluasi oleh auditor. Auditor harus memiliki
pengetahuan dan keahlian untuk mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten
dalam setiap proses auditnya untuk memenuhi berbagai standar yang di tetapkan
oleh profesi.
·
Bukti audit merupakan setiap informasi yang
di gunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah
sesuai dengan kriteria yang di tetapkan.
Tahap
Audit Sistem Informasi
Menurut Weber (1999,
pp47-55), tahapan-tahapan Audit
Sistem Informasi adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Audit (Planning the Audit)
Ini merupakan fase pertama dalam pemerikasaan audit bagi
auditor eksternal berarti menyelidiki
dari awal atau
melanjutkan yang ada untuk menentukan apakah pemeriksaan
tersebut dapat diterima, penempatan staf audit yang sesuai, melakukan pengecekan
informasi latar belakang klien, mengerti kewajiban utama dari klien,
menganalisa memajukan bisnis klien
dan mengidentifikasikan area
resiko. Sedangkan bagi auditor
internal berarti mengerti
objek pendukung dalam pemeriksaan,
penyediaan informasi pendukung staf yang handal dan mengidentifikasi area
resiko.
b. Pengujian Pengendalian (Tests of Controls)
Biasanya dalam fase ini diawali memusatkan pada
pengendalian manajemen, apabila hasil menunjukkan tidak sesuai dengan harapan
maka pengendalian manajemen tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bila auditor menemukan
kelemahan serius pada
pengendalian manajemen mereka akan mengemukakan opini atau mengambil
keputusan dalam pengujian transaksi dan saldo untuk hasilnya.
c. Pengujian Transaksi (Test of Transactions)
Pengujian transaksi yang termasuk pengecekan jurnal yang
masuk dari dokumen utama, menguji nilai kekayaan dan ketepatan komputasi.
Komputer sangat berguna
dalam pengujian ini
dan auditor dapat menggunakan piranti lunak (software)
audit yang umum untuk mengecek apakah pembayaran bunga dari bank telah di
kalkulasi secara tepat.
d. Pengujian Saldo atau Hasil Keseluruhan (Test
of Balances or Overall Result)
Dalam audit keuangan terhadap sistem akuntansi berbasis
komputer, pengujian substantif atas saldo misalnya dilakukan dengan memeriksa
apakah saldo suatu rekening telah sesuai, misalnya piutang. Teknik
pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cara membuat dan mengirimkan surat
konfirmasi kepada debitur.
Jawaban dari debitur akan membuktikan apakah hutang menurut pengakuannya sudah sesuai dengan saldo
buku pembantu piutang
dalam sistem akuntansi. Sedangkan dalam audit operasional
dapat dilakukan dengan memeriksa konteks efisiensi dan efektifitas dalam
kegiatan komputerisasi.
e. Penyelesaian Audit ( Completion of the Audit)
Di tahapan akhir audit, auditor eksternal membuat
kesimpulan dan rekomendasi untuk dikomunikasikan pada manajemen. Jenis-jenis
pendapat auditor adalah:
1) Pernyataan
tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)
Auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan
yang diaudit.
2) Pendapat tidak
wajar (Adverse Opinion)
Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika laporan
keuangan yang diberikan tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi secara
umum.
3) Pendapat wajar
dengan pengecualian (Qualified Opinion)
Auditor menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan
salah tetapi tidak
ada yang mempengaruhi dari
laporan keuangan.
4) Pendapat wajar
tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
Auditor menyimpulkan tidak ada kehilangan atau
penyelewengan material atas pencatatan akuntansi.
Evaluasi bukti pemeriksaan audit SI
Setelah bukti-bukti audit
dikumpulkan, auditor mengevaluasi bukti audit tersebut sesuai dengan tujuan
dari audit dan kemudian:
· Dilakukan tests of controls
yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian yang ada telah dilakukan
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
· Dilakukan substantive test,
yang terdiri dari:
a. Tests of transactions yang
bertujuan untuk mengevaluasi apakah terdapat kekeliruan atau kesalahan
b. Tests of balances or overall
results yang bertujuan untuk menjamin laporan keuangan yang dihasilkan adalah
benar dan akurat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar