UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
MAKALAH SOFTSKILL
KELOMPOK 3
Anggota Kelompok : 1. Bagus Astradi W / 11115249
2. Taufik
Akbar / 16115822
3. Dira Nanda
Ulvi /1B117815
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018
DEFINISI COBIT
COBIT (Control Objecties for
Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar
pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association
(ISACA) dan IT Goernance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
COBIT Framework adalah standar
kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan kerangka
kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan
diterapkan secara internasional.
COBIT bermanfaat bagi manajemen
untuk membantu menyeimbangkan antara resiko dan inestasi pengendalian dalam
sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi. Bagi user, ini menjadi
sangat berguna untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan
pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
Sedangkan bagi Auditor untuk mendukung atau memperkuat opini yang dihasilkan
dan memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.
5 PRINSIP COBIT :
1.
Meeting stakeholder needs, berguna untuk pendefinisan prioritas untuk
implementasi, perbaikan, dan jaminan. Kebutuhan stakeholder diterjemahkan ke
dalam Goals Cascade menjadi tujuan yang lebih spesifik, dapat ditindaklajuti
dan disesuaikan, dalam konteks : Tujuan perusahaan (Enterprise Goal), Tujuan
yang terkait IT (IT-related Goal), Tujuan yang akan dicapai enabler (Enabler
Goal). Selain itu sistem tata kelola harus mempertimbangkan seluruh stakeholder
ketika membuat keputusan mengenai penilaian manfaat, resource dan risiko.
2.
Coering enterprise end-to-end, bermanfaat untuk mengintegrasikan tata kelola TI
perusahaan kedalam tata kelola perusahaan. Sistem tata kelola TI yang diusung
COBIT 5 dapat menyatu dengan sistem tata kelola perusahaan dengan mulus.
Prinsip
kedua ini juga meliputi semua fungsi dan proses yang dibutuhkan untuk mengatur
dan mengelola TI perusahaan dimanapun informasi diproses. Dalam lingkup
perusahaan, COBIT 5 menangani semua layanan TI internal maupun eksternal, dan
juga proses bisnis internal dan eksternal.
3.
Applying a single intergrated framework, sebagai penyelarasan diri dengan
standar dan framework relean lain, sehingga perusahaan memapu menggunakan COBIT
5 sebagai framework tata kelola umum dan integrator. Selain itu prinsip ini
menyatukan semua pengetahuan yang sebelumnya tersebar dalam berbagai framework
ISACA (COBIT, AL IT, Risk IT, BMIS, ITAF, dll).
4.
Enabling a holistic approach, yakni COBIT 5 memandang bahwa setiap enabler
saling memperngaruhi satu sama lain dan menentukan apakah penerapan COBIT 5
akan berhasil.
5.
Separating goernance from management, COBIT membuat perbedaan yang cukup jelas
antara tata kelola dan manajemen. Kedua hal tersebut mencakup brbagai kegiatan
yang berbeda, memerlukan struktur organisasi yang berbeda, dan melayani untuk
tujuan yang berbeda pula.
Perbedaan
Goernance (Tata kelola) dengan Management (Manajemen)
–
Goernance adalah tata kelola yang memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat
dicapai dengan melakukan ealuasi terhadap kebutuhan, kondisi, dan pilihan
stakeholder, menerapkan arah melalui prioritas dan pengambilan keputusan
terhadap arah dan tujuan yang telah disepakati. Pada Kebanyakan perusahaan,
tata kelola adalah tanggung jawab dari dewan direksi dibawah kepemimpinan
ketua.
–
Management (Manajemen) berfungsi sebagai perencana, membangun, menjalankan dan
memonitor aktifitas-aktifitas yang sejalan dengan arah yang ditetapkan oleh
badan tata kelola untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada kebanyakan perusahaan,
manajemen menjadi tanggung jawab eksekutif manajemen dibawah pimpinan CEO.(**)
FUNGSI COBIT
FUNGSI COBIT
COBIT memiliki fungsi untuk:
· Meningkatkan pendekatan/program audit
· Mendukung audit kerja dengan arahan audit secara rinci
· Memberikan petunjuk untuk IT governance
· Sebagai penilaian benchmark untuk kendali IS/IT
· Meningkatkan kontrol IS/IT
· Sebagai standarisasi pendekatan/program audit
MANFAAT MENGGUNAKAN COBIT
1. Dapat membantu auditor, manajemen and
pengguna ( user ), dengan cara membantu menutup kesenjangan antara kebutuhan
bisnis, risiko, kontrol, keamanan, melalui peningkatan pengamanan dan
mengontrol seluruh proses TI.
2. COBIT dapat memberikan arahan (
guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process
owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat
memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.
Audit
Guidelines: Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci
( detailed control objecties ) untuk membantu para auditor dalam memberikan
management assurance dan/atau saran perbaikan.
Management
Guidelines: Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja
yang mesti dilakukan.
Lebih
lanjut, auditor dapat menggunakan Audit Guidelines sebagai tambahan materi
untuk merancang prosedur audit. Singkatnya, COBIT khususnya guidelines dapat
dimodifikasi dengan mudah, sesuai dengan industri, kondisi TI di Perusahaan
atau organisasi Anda, atau objek khusus di lingkungan TI.
3. COBIT memberikan Anda kontrol dengan mana
Anda dapat mengukur proses yang terkandung dalam ISO 17799 dan ITIL dan yang
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses.
TUJUAN MENGGUNAKAN COBIT
Untuk menyediakan manajemen dan
bisnis proses bagi pemilik usaha dengan bantuan Kerangka Teknologi Informasi
(IT) yang dapat membantu mengantarkan nilai-nilai dari IT dan memahami dan
mengatur resiko yang berkaitan dengan IT. Cobit bertujuan untuk menjembatani
jarak diantara sekian banyak kebutuhan bisnis, pengontrolan kebutuhan maupun
masalah teknikal. Cobit merupakan model untuk memastikan integritas dari sistem
informasi agar berjalan dengan semestinya.
PROSES UTAMA DARI COBIT
COBIT mengelompokkan semua aktiitas
bisnis yang terjadi dalam organisasi menjadi 34 proses yang terbagi ke dalam 4
buah domain proses, meliputi :
• Planning & Organization.
Domain ini menitikberatkan pada
proses perencanaan dan penyelarasan strategi TI dengan strategi perusahaan, mencakup masalah
strategi, taktik dan identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan
kontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga
terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik
pula.
• Acquisition & Implementation.
Domain ini berkaitan dengan
implementasi solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis organisasi untuk
mewujudkan strategi TI, juga meliputi perubahan dan maintenance yang dibutuhkan
sistem yang sedang berjalan untuk memastikan daur hidup sistem tersebut tetap
terjaga.
• Deliery & Support.
Domain ini mencakup proses
pemenuhan layanan IT, keamanan sistem, kontinyuitas layanan, pelatihan dan
pendidikan untuk pengguna, dan pemenuhan proses data yang sedang berjalan.
• Monitoring and Ealuation.
Domain ini berfokus pada masalah
kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan intern dan
ekstern dan jaminan independent dari proses pemeriksaan yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar